Masalah sampah merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh hampir semua negara di dunia. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas manusia, produksi sampah meningkat secara signifikan. Dampak dari masalah ini tidak hanya terbatas pada aspek lingkungan, tetapi juga kesehatan masyarakat.
Dusun Minang Rua, yang dulunya terkenal dengan keindahan alamnya, kini menghadapi dampak negatif dari perkembangan pariwisata. Peningkatan jumlah pengunjung membawa dampak berlipat ganda terhadap volume sampah yang dihasilkan. Hal ini menjadi keprihatinan serius bagi warga setempat dan pihak terkait.
Menghadapi masalah tersebut, Mitra Bentala mengambil langkah proaktif dengan menginisiasi aksi bersih lingkungan. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Mahasiswa KKN ITERA, Wawai Waste, dan Destana Desa Kelawi, menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Tidak hanya memungut sampah, tetapi juga mendaur ulang sampah yang terkumpul secara efektif.
Partisipasi aktif dari BPBD Lampung Selatan, Dinas Sosial Lampung Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Lampung Selatan, dan Dinas Kesehatan Lampung Selatan menunjukkan dukungan pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, keterlibatan siswa dari SMPN 1 Bakauheni dan masyarakat setempat memberikan dampak sosial yang signifikan, meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan.
Sebagai bagian dari komunitas akademik, mahasiswa KKN ITERA tidak hanya membantu dalam pelaksanaan aksi bersih, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. Pendapat Adella Safira Putri mencerminkan semangat dan harapan untuk melihat kegiatan serupa dilakukan secara rutin.
Aksi bersih lingkungan bukan hanya tentang membersihkan sampah, tetapi juga tentang membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan bagi masa depan yang lebih baik. Dengan kolaborasi yang kuat dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, kita dapat mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari untuk generasi mendatang.
]]>